Jenis Paragraf : Narasi
Sumber Artikel : Kompas,Senin,30 September 2013
Hanuman-dhoka
Dubar Square
Nama
Hanuman-dhoka diambil dari patung Hanoman yang didirikan Raja Pratap Malla di
depan pintu gerbang istananya pada 1672.sembilan bangunan rumah tinggal di
tempat itu dibangun Raja Prithvi Narayan Shah pada 1770 dan dikenal dengan nama
Basantapur Durbar.kini keseluruhankompleks itu lebih dikenal dengan nama
Kathmandu Durbar Square..
Bhaktapur
Salah
satu situs yang juga menarik adalah Bhaktapur Durbar Square yang terletak
sekitar 14 kilometer di timur Kathmandu.Bhaktapur lebih di kenal warga local
Newari dengan nama Bhaktapur pernah menjadi ibu kota budaya Nepal.
Kota
kuno ini dibatasi dinding dan memiliki beberapa pintu gerbang.luasnya 6,88
kilometer persegi pada ketinggian 1.401 meter di atas permukaan laut.Bhaktapur
dihuni sekitar 100.000 penduduk dengan
profesi beraneka,mulai dari pedagang,pembuat kerajinan,hingga pegawai
pemerintah.
Perpaduan
antara seni dari wilayah utara dan filosofi mitologi dari wilayah selatan,karya
seni yang sudah berusia ratusan tahun,serta kekayaan arsitektur dan budaya yang
unik merupakan warisan budaya yang bisa kita nikmati di
Bhaktapur.contohnya,pagoda dan candi shikhar,biara Buddha tradisional seperti
Vihars dan Bahis,serta bermacam arca batu termasuk Siddhi Laxmi yang merupakan
candi batu dua singa raksasa juga masih berdiri tegak.
Kita
bisa berjalan menikmati beberapa candi di kompleks Bhaktapur Durbar Sambil
berinteraksi dengan masyarakat local yang duduk-duduk di pinggir gang-gang di
kota tua itu.kota yang berdinding terakota ini juga menyimpan keunikan
lain.meskipun tua,di beberapa sudut kota terampang iklan sekolah-sekolah
internasional,mulai dari SD hingga SMA.
Rupanya,warga
Nepal pun tak mau ketinggalan dengan derap kemajuan zaman,banyak orangtua
mengirim anak-anak mereka ke sekolah internasional yang menggunakan bahasa
inggris agar anak-anak mereka bisa berkomunikasi dengan banyak turis asing yang
mengunjungi Nepal.
Dari
Bhaktapur,jika ingin melihat pemandangan sawah terasering dan barisan gunung di
Himalaya,anda bisa naik ke Nagarkot yang berjarak 32 kilometer dari
Kathmandu.Nagarkot masih berada di distrik Bhaktapur di zona Bagmati.dengan
ketinggian 2.195 meter di atas permukaan laut,Nagarkot menjadi arena di wilayah
Bhaktapur dengan pemandangan alam yang cantik.ada delapan dari 13 puncak gunung
berselimutkan salju di Himalaya yang bisa anda pandang jika datang pada waktu
yang tepat,Maret-April atau Oktober-November.
Phokara
Suatu
kota di Nepal yang juga menarik perhatian saya adalah Phokara,terletak 200
kilometer di sebelah barat Khatmandu,Phokara yang berada tepat di kaki Gunung
Annapurna ini bisa ditempuh dalam waktu 7 jam menggunakan bus turis.jika
menumpang pesawat terbang,waktu tempuh Cuma 40 menit.
Saya
memilih menggunakan bus turis biasa tanpa penyejuk ruangan yang tiketnya Rs 600
(sekitar Rp 60.000).menurut saya,kita tak perlu menggunakan AC karena
perjalanan Kathmandu-Phokara cukup nyaman.
Bus
berhenti dua kali untuk memberikan kesempatan penumpang
beristirahat,masing-masing setengah jam.jendela bus bisa dibuka lebar,sambil
menikmati pemandangan lemba,sungai,sawah te rasering, dan gunung sepanjang
jalan menuju Phokara.perjalanan 7 jam pun tak terasa.
Di
Phokara,kita bisa menghabiskan waktu dengan duduk melamun atau refleksi si tepi
danau Phewa atau Fewa,bahkan juga bisa ikut meditasi gratis di beberapa sanggar
yoga dan meditasi.tak cukup menantang fisik,silakan menyusuri jalan setapak ke
Sarangkot,melihat deretan pegunungan salju barisan Annapurna circuit(Maret-April
dan Oktober-November),melihat danau Phewa dari ketinggian sambil menyaksikan
serunya pilihan turis terbang dengan paralayang yang terjun dari atas Sarangkot dan melayang-layang di atas danau.
Karena
menyewa sepeda motor untuk berkeliling Phokara,saya lebih leluasa
menjelajah.tanpa sengaja ketika hendak menuju kuil Bindabasini,sebuah kuil
hindu yang sangat terkenal di kalangan peziarah agama itu,saya bertemu dengan
rombongan besar yang tengah merayakan Gaijatra di jalanan,biasanya sebuah
keluarga menuntun seekor sapi.namun,jika tak mampu,anak-anak kecil pun akan di
dandani dengan kostum sapi.
Beberapa
museum bisa dikunjungi,termasuk museum Gorkha memorial,museum wilayah Phokara,
dan museum Annapurna.selain itu, ada juga air terjun Devi yang letaknya tak
jauh dari kamp pengungsi Tibet Tashiling dan Biara Dragyling.para pengungsi
warga Tibet tersebut mengaku telah puluhan tahun berada di sana,bahkan sudah
beranak pinak.mereka membangun sendiri lokasi pengungsian tersebut dengan
bantuan dana internasional.pemerintah Nepal mendukung dengan menyediakan lahan.
“Saya
dan adik-adik saya lahir di sini.orangtua saya membangun sendiri rumah
ini.begitu juga keluarga saya yang lain,juga tetangga-tetangga saya,mereka
membangun rumah mereka sendiri,”kata Tse Lhamo(27).
Setelah
berbincang sejenak dan diizinkan melongok ke dalam rumahnya,Tse Lhamo
menyarankan saya menuju stupa perdamaian dunia yang terletak di atas bukit yang
bersebrangan dengan Sarangkot dan dipisahkan oleh danau Phewa.
Kunjungan
ke stupa Buddha tak hanya di Phokara.kembali ke Kathmandu,saya juga mengunjungi
stupa Bouddhanath yang merupakan salah satu stupa kuno terbesar di dunia.lokasi
stupa raksasa ini terletak di rute perdagangan kuno dari Tibet memasuki
Kathmandu.oleh karena itu,lokasi itu disebut”Little Tibet”.saat saya ke sana
Agustus lalu,warhga Buddha pun merayakan Gaijatra.ribuan orang berjejalan
mengelilingi stupa.
Begitu
pun di kuil Pashupatinath.perayaan Gaijatra masih berlangsung di tengah
beberapa keluarga yang sedang sibuk mengurus pembakaran jenazah anggota
keluarga.
Tak
ada yang abadi di muka bumi ini.tinggal yang masih hiduplah yang mengirim
serangkaian doa untuk keluarga yang meninggal agar jiwa mereka cepat mencapai
nirwana.dalam keriuhan perayaan Gaijatra,doa-doa pun dikumandangkan.